Rabu, 01 November 2017

Bermimpilah Untuk Hidup



Do... re ... mi ... fa ... so ... la ... si ... do

Solmisasi adalah analogi perjalanan hidup kita, tangga nada paling rendah /do/ sebagai awal dari perjalanan.

/do/
kita merubah paradigma atau cara berpikir, yang tadinya tidak mempunyai tujuan hidup, mulai mencari dan membuat rancangan hidup, di sini kita membuat gambaran detail dan peta perjalanan untuk meraih mimpi.

/re/
Ketika cetak biru telah tercipta, peta sudah terbentang, ada satu tanya muncul; mau dan mampukah kita berjalan sampai batas paling nyeri? Mau dan mampukah kita ber-solmisasi sampai seakan-akan suara kita terasa tak sampai lagi?
Hanya kita yang berhak dan berkewajiban menjawab seluruh perjalanan dengan penuh kesanggupan.

/mi/
Mimpi ada dikantong depan, lengan baju telah disingsingkan.. kita siap mewujudkan detail-detail misi kita, menuntaskan sasaran demi sasaran. Pun seiring bergesernya cara pandang kita, seiring perubahan paradigma, kita akan melihat sekeliling kita menjadi tidak sesuai dengan ekspektasi dan kita akan mulai mengkritik, mungkin sampai terasa penat bahkan frustasi.

/fa/
Seperti kita menginginkan fajar yang hangat, taruhlah harapan sejauh-jauhnya ke sebuah ujung, tuntaskan perjalanan ini, bertarung dengan siapapun termasuk dengan diri kita sendiri. Bertarunglah dengan memberi bukti.
Meski bias cita itu, ketika kita terus bergerak, segala sesuatu menjadi jelas.

/so/
Perjalanan tidak ditentukan oleh pertanyaan; mengapa dimulai dan diakhiri?
Seperti ketika berlatih solmisasi, dari kunci nada paling rendah sampai suara kita terasa tak sampai lagi. Kita tak perlu berhenti, karena kita bisa melatih suara agar semakin merdu bernyanyi.
kita hanya perlu bekerja keras dan lampaui batas.

/la/
Tidak perlu bertanya berapa lama kita harus berjuang, karena itu akan terdengar seperti suara manja di tengah pertempuran.
Jangan pula kita hitung berapa rupiah yang raib terbuang, karena hanya akan menyisakan nyeri bertubi-tubi.

/si/
Pada akhirnya  kita ada hanya untuk bernyanyi, bukan lagi mengutuk dan bermimpi
Karena kita bisa.

/do/
Kembali kita bermimpi lagi dan lagi, karena akan selalu ada tempat yang lebih tinggi di dunia ini.
Berhenti adalah mati.

Inspired|Berlatih Solmisasi by Dedy Try Riyadi



Hazar Widiya Sarah. Pengasuh Rubrik Rambu Jalan, Penulis, Konselor, Guru Bahasa Indonesia di salah satu SMA Swasta, Co-founder Komunitas Matahari Pagi, Pengelola Aris Munandar Library, Chief of Editor Penerbit Matahari Pagi, Mentor Kelas Literasi Matahari Pagi, Kontributor Tetap www.mataharipagi.tk, Komisaris CV Matahari Pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"bersinar bersama dan menyinari kebersamaan"