Minggu, 28 Oktober 2018

MENULIS ESAI



Apakah itu esai? Esai dapat kita definisikan sebagai tulisan singkat yang berisi pendapat/argumen mengenai suatu persoalan/permasalahan. Sesingkat apa tulisan tersebut? Esai bisanya terdiri dari 500 sampai dengan 1500 kata. Meskipun berupa tulisan ringkas, esai tetap harus bisa menyampaikan gagasan penulisnya secara runtut, logis dan menarik.

Mengorganisasikan gagasan menjadi hal penting dalam menulis esai karena kita harus menyelaraskan gagasan kita secara logis sehingga memudahkan pembaca mengikuti aluran pikiran kita. Untuk itu, esai ditulis dengan struktur : pendahuluan, isi dan penutup.

Pendahuluan memuat gagasan utama esai dan menyatakan tujuan penulisan. Gagasan yang ditulis dalam paragraf pendahuluan memberikan gambaran umum tentang gagasan atau argumen yang akan ditulis pada bagian isi esai. Unsur yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) atau sering juga disebut kalimat topik dan beberapa kalimat lain yang menguraikan kalimat tesis ini.  Kalimat tesis merupakan gagasan utama esai yang dinyatakan secara jelas (tidak ambigu) dan eksplisit. Kalimat tesis ini berfungsi sebagai pengontrol gagasan yang hendak disampaikan dalam isi esai. Kalimat tesis dan kalimat-kalimat lain yang menyertainya ini secara kolektif disebut sebagai “pendahuluan” esai.

Bagian isi esai merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam beberapa paragraf. Umumnya isi esai terdiri atas beberapa gagasan utama (minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf.  Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detil agar argumen menjadi lebih meyakinkan. Gagasan-gagasan yang lebih spesifik ini merupakan kalimat-kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang logis atas argumen yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, argumen dalam paragraf-paragraf isi ini harus diorganisasi atau dikelola dengan cermat. Penulis esai harus memastikan bahwa setiap kalimat penjelas yang ditulis memiliki relevansi yang erat dengan gagasan. Selain itu, perpindahan antara satu paragraf isi dengan paragraf isi lainnya harus pula dirancang dengan seksama. Pengaturan paragraf-paragraf isi ini dapat disusun berdasarkan urutan kronologis, logis, atau kepentingan.

Penutup esai diwujudkan dalam satu paragraf simpulan yang dimaksudkan untuk mengakhiri pembahasan topik esai. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa penegasan atas argumen yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas suatu masalah. Menutup esai dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan ketuntasan (sense of closure) bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.

Yang harus diperhatikan juga dalam menulis esai adalah paragraf. Walaupun tidak ada aturan baku mengenai panjang sebuah paragraf, Patokan yang biasa digunakan mensyaratkan bahwa paragraf esai tidak lebih dari sepuluh kalimat dan tidak kurang dari dua kalimat. Panjang paragraf ini bervariasi antara satu esai dengan esai lainnya, tergantung pada jenis esai yang kita tulis. Misalnya, panjang paragraf esai bisnis (niaga) umumnya terdiri atas 4-5 kalimat sementara esai akademik memiliki rata-rata 8-10 kalimat. Esai akademik cenderung lebih panjang karena penulis harus menyatakan pendapat, mendukung pendapat itu dengan data riset, dan menyampaikan kesimpulan. Esai yang demikian memerlukan lebih banyak hal yang harus ditulis.

Oleh karena esai berisi argumen penulisnya, maka sebenarnya ada 2 (dua) teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan tulisan tersebut. Pertama, teknik induktif. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengemukakan terlebih dahulu bukti-bukti dan kemudian diambil kesimpulannya. Bukti-bukti tersebut dapat berupa contoh-contoh, fakta-fakta, pengalaman, laporan-laporan, data statistik dan lainnya. Hal yang harus diperhatikan dalam mengajukan bukti-bukti tersebut, yaitu : bukti-bukti harus sesuai dengan topik esai sehingga kesimpulannya tidak menyimpang dan bukti-bukti tersebut harus cukup banyak sehingga dapat mendukung kesimpulan.

Kedua, teknik deduktif. Teknik ini dimulai dengan mengajukan kesimpulan terlebih dahulu dan baru kemudian disusul oleh bukti-buktinya. Sistem penalaran deduktif disebut juga silogisme. Bentuk ini terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : permis mayor, premis minor dan kesimpulan. Permis mayor berupa pernyataan umum dan mengandung kebenaran yang dapat diterima oleh umum. Premis minor merupakan proposisi yang mengidentifikasikan fenomena khusus dan merupakan bagian dari golongan premis mayor. Kemudian kesimpulan, pada silogisme merupakan perluasan logis (logical extention) dari ide yang ada dalam premis, sehingga kesimpulan tersebut dapat dianggap sahih (valid).

Terakhir, meninjau atau menulis ulang esai. Hal ini sangat diperlukan ketika kita telah berhasil menyelesaikan tulisan kita. Ada baiknya kita kesampingkan esai kita selama beberapa jam dan kita baca ulang kemudian. Penting sekali untuk membaca secara teliti setiap paragraf untuk memastikan gagasan kita masuk akal dan bahwa kita telah menyampaikannya secara jelas dan logis. Juga penting kita pastikan bahwa gagasan yang kita tulis tidak bergeser dari pokok utama persoalan yang ingin kita sampaikan. Masing-masing paragraf harus relevan dengan tesis. Jika kita temukan gagasan yang kurang atau tidak relevan dengan tesis, menghapus atau menulis ulang gagasan itu mungkin akan bermanfaat.

Ayo kirim esai kamu untuk dimuat di mataharipagi.online melalui email yang ada pada kontak dibawah. Dapatkan pembahasan intensif dengan cara mendaftar pada tautan pendaftaran.


KELAS LITERASI

Pendaftaran disini

Kontak :
WA. 0815-4683-3404
Email. mataharipagimail@gmail.com

Media sosial :
FP. @mataharipagi.online
IG. @mataharipagi.online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"bersinar bersama dan menyinari kebersamaan"