Rabu, 24 Maret 2021

Kegiatan ke-4: Fiksionalitas, Tafsiran Mimesis, dan Premis

Maret 24, 2021

 


Semangat pagi,

Selamat datang dan selamat bergabung di Kelas Menulis Sekolah Matahari Pagi. Kelas ini merupakan bentuk implementasi visi kami, Transforming Spectrum. Tujuan utamanya yaitu untuk memperkuat dan mengembangkan konsep diri dari para siswanya. Diharapkan dengan mengikuti kelas ini akan memberikan cakrawala dan membentuk perilaku yang kontekstual dan relevan dengan hasrat (passion) yang dimiliki.

Pembelajaran ini menggunakan pendekatan eksplorasi kecerdasan majemuk, terutama: linguistik, logis matematis, visual spasial, interpersonal, dan intrapersonal. Dengan demikian kita menjadi terampil untuk merumuskan konsep, mengemukakan pendapat, berkomunikasi, berinteraksi dan memecahkan permasalahan.

Setelah membuka cakrawala penulisan pada materi ke-1, ke-2, dan ke-3, kali ini kita mulai masuk pada substansi kepenulisan yang akan kita kerjakan. Pada materi kali ini kita akan membahas fiksionalisasi, tafsiran mimesis, dan premis.

Tugas seorang penulis adalah menyajikan perspektif kepada pembacanya. Jika ia penulis nonfiksi, maka perspektif itu disajikan dalam bentuk argumentasi yang dijalin oleh rangkaian fakta. Di sini, pembaca dan penulis berada pada dunia yang sama, dunia nyata. Sedangkan jika ia penulis fiksi, maka yang disajikan adalah imajinasi dalam wujud cerita yang dijalin oleh rangkaian kata/diksi. Pembaca berada di dunia nyata, sedangkan cerita berada di dunia fiksi. Maka sang penulis berfungsi sebagai narrator yang memandu pembaca untuk bisa menyimak cerita yang disajikan.

Dalam menyusun argumentasi dalam tulisan nonfiksi, kita dituntut untuk bisa mengorganisasikan gagasan. Gagasan tersebut harus diselaraskan secara logis, sehingga pembaca dapat mengikuti alur pikiran kita sebagai penulis. Untuk itu, tulisan nonfiksi harus runtut, logis, dan menarik.

Menyajikan argumentasi dalam tulisan nonfiksi, misalnya esai, maka sebenarnya ada 2 (dua) teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan tulisan tersebut. Pertama, teknik induktif. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengemukakan terlebih dahulu bukti-bukti dan kemudian diambil kesimpulannya. Bukti-bukti tersebut dapat berupa contoh-contoh, fakta-fakta, pengalaman, laporan-laporan, data statistik dan lainnya. Hal yang harus diperhatikan dalam mengajukan bukti-bukti tersebut, yaitu: bukti-bukti harus sesuai dengan topik esai sehingga kesimpulannya tidak menyimpang dan bukti-bukti tersebut harus cukup banyak sehingga dapat mendukung kesimpulan.

Kedua, teknik deduktif. Teknik ini dimulai dengan mengajukan kesimpulan terlebih dahulu dan baru kemudian disusul oleh bukti-buktinya. Sistem penalaran deduktif disebut juga silogisme. Bentuk ini terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu: permis mayor, premis minor dan kesimpulan. Permis mayor berupa pernyataan umum dan mengandung kebenaran yang dapat diterima oleh umum. Premis minor merupakan proposisi yang mengidentifikasikan fenomena khusus dan merupakan bagian dari golongan premis mayor. Kemudian kesimpulan, pada silogisme merupakan perluasan logis (logical extention) dari ide yang ada dalam premis, sehingga kesimpulan tersebut dapat dianggap sahih (valid).

Namun, apakah cerita dalam tulisan fiksi itu mencerminkan kenyataan? Atau hanya cerita mengada-ada yang sengaja diciptakan? Atau cerita rekaan yang digambarkan sehingga sesuai kenyataan? Atau cerita nyata atau cerita berdasar kejadian sebenarnya kemudian diubah menjadi rekaan?

Itulah fiksionalitas dalam karya sastra. Tujuannya agar pembaca mampu menghayati kenyataan dan memahami permasalahan yang konkret. Sasarannya bukan hanya pikirannya saja, tetapi juga perasaan dan daya khayalnya. Karena dalam setiap objek, baik itu sebuah peristiwa atau fenomena dalam kenyataan, terkandung ide/gagasan. Inilah yang ditangkap penulis, kemudian diolah oleh imajinasi dan kreativitasnya, sehingga menjadi karya sastra. Inilah yang disebut sebagai tafsiran mimesis.

Untuk bisa membangun cerita yang kuat, penulis membutuhkan premis yang solid. David Shepard dalam novelsmithing (Dee, 2018) membagi 3 dimensi premis, yaitu: (1) premis kosmis, yakni dua kekuatan yang saling bertentangan; (2) premis cerita, yaitu dua kondisi kekuatan yang saling mengalahkan; serta (3) premis karakter, ialah kondisional asal berhadapan dengan kondisional ideal yang ingin dicapai oleh karakter. Memiliki formula 3 dimensi premis tersebut akan menjadi modal utama bagi seorang penulis.

 

Project.

Buat embrio tulisan fiksi dan nonfiksi. Sebagai panduan perhatikan hal-hal berikut:

·       Nonfiksi:

-       Thesis Statement:

-       Deduktif

Ø  Premis Mayor:

Ø  Premis Minor:

Ø  Kesimpulan:

-       Induktif

·       Fiksi:

-       Thesis Statement:

-       Premis Kosmis:

-       Premis Cerita:

-       Premis Karakter:

·       Project dibuat dalam bentuk video kreatif, bisa animasi atau rekaman paparan kalian.

·       Jika ada pertanyaan ataupun kesulitan, silahkan didikusikan di WAG Kelas Menulis MP.

·       Untuk informasi bisa menghubungi sdr. Aziz Mutakin di kontak 0888-7154-9334.

 

Terima kasih.

Rabu, 10 Maret 2021

Kegiatan ke-3: Mengenal Aliran Sastra

Maret 10, 2021



Semangat pagi,

Selamat datang dan selamat bergabung di Kelas Menulis Sekolah Matahari Pagi. Kelas ini merupakan bentuk implementasi visi kami, Transforming Spectrum. Tujuan utamanya yaitu untuk memperkuat dan mengembangkan konsep diri dari para siswanya. Diharapkan dengan mengikuti kelas ini akan memberikan cakrawala dan membentuk perilaku yang kontekstual dan relevan dengan hasrat (passion) yang dimiliki.

Pembelajaran ini menggunakan pendekatan eksplorasi kecerdasan majemuk, terutama: linguistik, logis matematis, visual spasial, interpersonal, dan intrapersonal. Dengan demikian kita menjadi terampil untuk meruuskan konsep, mengemukakan pendapat, berkomunikasi, berinteraksi dan memecahkan permasalahan.

Pada Kegiatan ke-1 kita semakin mengenal penulis yang kita sukai. Apa yang menarik dari setiap karya sastra? Setiap isi/amanat dalam karya sastra mengandung visi, paham, falsafah, atau pandangan hidup penulisnya. Kita akan menemukan perbedaan antara penulis yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu dilatar belakangi oleh aliran yang dianut oleh sang penulis.

Aliran tersebut erat dengan perkembangan filsafat sebagai dari perkembangan kebudayaan manusia dalam menyikapi kehidupan alam semesta ini.

Berikut adalah beberapa aliran sastra:

ü  Supranaturalisme

Aliran yang menganggap adanya hal gaib yang mengatur kehidupan alam.

ü  Naturalisme

Aliran yang menganggap kenyataan alam merupakan gejala alam yang dapat dipelajari.

ü  Idealisme

Aliran ini melihat hakikat dunia fisik dapat dipahami dalam ketergantungannya pada jiwa (mind) dan roh (spirit). Idealisme modern berhubungan dengan rasionalisme bahwa pengetahuan diperoleh melalui akal.

ü  Materialisme

Pandangan yang menganggap dunia dibentuk dari materi dan gerak/energi. Aliran ini merupakan kelanjutan dari aliran Realisme.

ü  Romantisme

Karya sastra dari perwujudan pemikiran penulis, sebagai ungkapan perasaan untuk menyentuh emosi pembacanya.

ü  Neo Klasik

Aliran yang menganggap karya sastra merupakan buah dari rasio dan akal pengarang dalam mencari kebenaran.

ü  Simbolisme

Karya sastra yang tokohnya bukan manusia.

ü  Mistisme

Karya sastra yang mengacu kepada pemikiran mistik.

ü  Ekspresionisme

Aliran yang mementingkan curahan hati, batin, atau jiwa.

ü  Surealisme

Aliran yang melukiskan kehidupan dan pembicaraan alam bawah sadar, alam mimpi.

ü  Realisme

Aliran yang berusaha melukiskan objek seperti apa adanya.

ü  Impresionisme

Aliran yang berusaha menghadirkan makna atau kesan terhadap suatu fenomena.

 

Project.

Setelah Mengenal Penulis yang mempengaruhi anda dan Mengenal Aliran-Aliran Sastra, definisikan visi atau pandangan hidup anda yang akan dituangkan dalam karya-karya anda. Sebagai panduan perhatikan hal-hal berikut:

·  KAMU DAN NILAI/KEYAKINAN: Nilai/keyakinan seperti apa yang kamu jadikan pegangan dalam menjalani hidup dan atau landasan dalam mengambil setiap keputusan?

·      KAMU DAN PEMBACA: Apa yang ingin pembaca temukan setelah membaca karya-karya kamu?

·       KAMU DAN KEHIDUPAN: Seperti apa kamu memandang kehidupan?

·    KAMU DAN VISI DALAM MENULIS: Pesan apa yang ingin kamu sampaikan dalam setiap tulisan kamu?

·   KAMU DAN KARYA: Kamu ingin dikenal sebagai penulis yang bagaimana? Dan karya-karya kamu ingin hadir sebagai apa bagi pembacanya?

·       Project dibuat dalam bentuk video kreatif, bisa animasi atau rekaman paparan kalian.

·       Jika ada pertanyaan ataupun kesulitan, silahkan didikusikan di WAG Kelas Menulis MP.

·       Untuk informasi bisa menghubungi sdr. Aziz Mutakin di kontak 0888-7154-9334.

 

Terima kasih.

"bersinar bersama dan menyinari kebersamaan"