Jumat, 05 April 2019

ANTAR KITA SAJA DULU

April 05, 2019



“Jika politik itu kotor, puisi akan membersihkannya. Jika politik itu bengkok, sastra akan meluruskannya” John F Kennedy.

Bagaimana cara kerja puisi membersihkan kekotoran? Bagaimana pula cara kerja sastra meluruskan kebengkokan? Ya, salah satunya dengan apresiasi sastra. Apresiasi sastra adalah kegiatan mengakrabi karya sastra secara sungguh-sungguh (Rumini dkk, 2007). Cara kerjanya berporses, tentu saja. Mulai dari proses pengenalan, pemahaman, penghayatan, penikmatan, hingga penerapan.

Terdapat tingkatan dalam proses apresiasi tersebut (Sumarjo, 1994; Rusyana, 1984). Pertama, apabila kita terlibat secara intelektual, emosional, dan imajinatif dengan karya. Sehingga kita memiliki pengalaman dengan karya tersebut. Kedua, apabila daya intelektual kita sudah bekerja lebih giat. Ketiga, penemuan ada atau tidaknya hubungan karya dengan kehidupan.

Setelah melalui tingkatan dan proses tersebut baru apresiasi dapat berfungsi, sebagai apa? (1) Mengasah keterampilan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, menulis; (2) menambah wawasan dan pengalaman bathin; (3) Dapat membantu mengembangkan kepribadian; (4) Membantu dalam pembentukan watak; (5) Memberi kenyamanan dan kepuasan; (6) Meluaskan dimensi baru dari kehidupan.

Dengan memfungsikan apresiasi, tentu saja itu dengan puisi kita dapat membersihkan, dengan sastra kita dapat meluruskan. Karena aspek-aspek yang terlibat dalam apresiasi terdiri dari: indera, penalaran, perasaan, dan kesadaran sosial. Untuk melatih itu, project kita di kelas literasi ayo saling mengapresiasi puisi satu sama lain yang ada dalam Antologi Merajut Mimpi. Sebagai panduannya, dapat dilihat pada template yang bisa diunduh DISINI.

Ayo kita mulai diantara kita saja dulu. Selamat mencoba. Semangat Matahari Pagi!.


Aris Munandar - Matahari Pagi.

"bersinar bersama dan menyinari kebersamaan"