“Jika
politik itu kotor, puisi akan membersihkannya. Jika politik itu bengkok, sastra
akan meluruskannya”
John F Kennedy.
Bagaimana cara kerja
puisi membersihkan kekotoran? Bagaimana pula cara kerja sastra meluruskan
kebengkokan? Ya, salah satunya dengan apresiasi sastra. Apresiasi sastra adalah
kegiatan mengakrabi karya sastra secara sungguh-sungguh (Rumini dkk, 2007). Cara
kerjanya berporses, tentu saja. Mulai dari proses pengenalan, pemahaman,
penghayatan, penikmatan, hingga penerapan.
Terdapat tingkatan dalam
proses apresiasi tersebut (Sumarjo, 1994; Rusyana, 1984). Pertama, apabila kita
terlibat secara intelektual, emosional, dan imajinatif dengan karya. Sehingga kita
memiliki pengalaman dengan karya tersebut. Kedua, apabila daya intelektual kita
sudah bekerja lebih giat. Ketiga, penemuan ada atau tidaknya hubungan karya
dengan kehidupan.
Setelah melalui
tingkatan dan proses tersebut baru apresiasi dapat berfungsi, sebagai apa? (1)
Mengasah keterampilan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, menulis;
(2) menambah wawasan dan pengalaman bathin; (3) Dapat membantu mengembangkan
kepribadian; (4) Membantu dalam pembentukan watak; (5) Memberi kenyamanan dan
kepuasan; (6) Meluaskan dimensi baru dari kehidupan.
Dengan memfungsikan apresiasi,
tentu saja itu dengan puisi kita dapat membersihkan, dengan sastra kita dapat
meluruskan. Karena aspek-aspek yang terlibat dalam apresiasi terdiri dari:
indera, penalaran, perasaan, dan kesadaran sosial. Untuk melatih itu, project
kita di kelas literasi ayo saling mengapresiasi puisi satu sama lain yang ada
dalam Antologi Merajut Mimpi. Sebagai panduannya, dapat dilihat pada template
yang bisa diunduh DISINI.
Ayo kita mulai
diantara kita saja dulu. Selamat mencoba. Semangat Matahari Pagi!.
Aris
Munandar
- Matahari Pagi.
siap berliterasi
BalasHapus