Minggu malam, 31
Maret 2019 pukul 19.30 s.d 20.30, kita akan mulai kembali Bincang Jemari kita. Narasumber
kita kali ini Kak Debby, Debby Lukito Goeyardi lengkapnya. Yup, Kak Debby
merupakan salah satu penerima British Council Grants 2019. Cerita Kak Debby
mengani grants ini bisa disimak selengkapnya DISINI.
Selama di Inggris,
Kak Debby selama 2 minggu berkegiatan di National Center for Writing yang
berada di Norwich. Kota ini dinobatkan oleh UNESCO sebagai City of Literature. Bagaimana tidak, banyak penulis-penulis hebat
menjadikan Norwich sebagai “rumah”-nya. Sebut saja misalnya Julian of Norwich
(1342-1416) merupakan penulis perempuan Inggris pertama yang menerbitkan buku. Yang
termutakhir tentu saja Kazuo Ishiguro sang peraih Nobel Sastra tahun 2017
kemarin.
Sebenarnya saya ingin
mendapat gambaran seperti apa sih potret millenial di UK? Atau jika di kita banyak yang menganggap jika gadget merupakan
racun bagi anak-anak, bagaimana dengan di UK?
Hal lainnya, jika Jepang sudah merancang konsep digital 5.0, bagaimana Inggris
menyikapinya?.
National Center for
Writing saat ini sudah menjadi penggerak utama literasi. Institusi ini pada
awal perkembangannya di tahun 2006 hanya memiliki 3 orang staff. Hal ini sangat
menarik dan motivasi tersendiri bagi saya. Tentu akan sangat banyak informasi yang
dapat kita gali dari Kak Debby.
Norwich Puppet
Theatre sebagai tempat kegiatan Kak Debby selanjutnya. Ini merupakan salah satu
dari hanya 3 tempat teater boneka di Inggris. Disini Kak Debby mengadakan workshop bagi keluarga yang memiliki
anak berusia 5-10 tahun. Selain itu, Kak Debby memberikan workshop juga di Martham Academy. Akademi dengan tagline “growing people, growing minds” ini mengajak kita berpikir lebih
luas dan optimis, sehingga akademi ini senyaman dan seramah mungkin dalam
mempromosikan pembelajaran. Mereka mengklain sangat memahami tentang kualitas
dan bagaimana cara mengembangkannya. Materi
apa saja sih yang disampaikan Kak Debby pada workshop di 2 institusi keren itu? Bagaimana tanggapan audience-nya? Apa saja yang menjadi
perhatian utama mereka? Lalu, apa juga yang dimaksud dengan youth trust workshop?.
Selain itu, Kak Debby
juga tampil mendongeng di Norwich Millenium Library. Dulu waktu di Bogor, saya
pernah menyaksikan bagaimana Kak Debby mendongeng. Waktu itu bercerita tentang
cepuk, sehingga kami memanggilnya Mak Cepuk. Sekarang, setahu saya sudah ada
inovasi baru lagi, kali ini tentang Gatotkaca. Lebih kental nilai-nilai
budayanya. Sehingga tak heran jika Kak Debby dipilih menjadi satu-satunya yang
berasal dari luar Inggris sebagai penerima grants.
Dua penerima grants lainnya dari Monsoon Publishing dan Metal Culture. Tak salah
beliau membawa misi untuk mengenalkan bagaimana kegiatan dan kondisi literasi
di Indonesia pada umumnya, Bali pada khususnya. Untuk itu juga Kak Debby
dijadwalkan untuk interview di Future Radio dan Young Ambassador. Young
Ambassador ini merupakan sebuah program dari National Centre for Writing bagi
remaja berusia 15-17 tahun. Mereka dilatih untuk menjadi profesional di bidang
industri kreatif dan seni.
Sudah tidak sabar
bukan? Jangan lewatkan kulwapnya di WAG Jemari. Bagi yang belum bisa bergabung
di WAG Jemari, jangan berkecil hati, karena resumenya akan dirilis di laman
ini. Bisa pula menitipkan pertanyaan berdasarkan pemantik diatas melalui teks
WA ke 0815-4683-3404.
Aris
Munandar – Matahari Pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar