Sabtu, 30 Maret 2019

Jelajah Literasi bersama Kak Debby



Minggu malam, 31 Maret 2019 pukul 19.30 s.d 20.30, kita akan mulai kembali Bincang Jemari kita. Narasumber kita kali ini Kak Debby, Debby Lukito Goeyardi lengkapnya. Yup, Kak Debby merupakan salah satu penerima British Council Grants 2019. Cerita Kak Debby mengani grants ini bisa disimak selengkapnya DISINI.

Selama di Inggris, Kak Debby selama 2 minggu berkegiatan di National Center for Writing yang berada di Norwich. Kota ini dinobatkan oleh UNESCO sebagai City of Literature. Bagaimana tidak, banyak penulis-penulis hebat menjadikan Norwich sebagai “rumah”-nya. Sebut saja misalnya Julian of Norwich (1342-1416) merupakan penulis perempuan Inggris pertama yang menerbitkan buku. Yang termutakhir tentu saja Kazuo Ishiguro sang peraih Nobel Sastra tahun 2017 kemarin.

Sebenarnya saya ingin mendapat gambaran seperti apa sih potret millenial di UK? Atau jika di kita banyak yang menganggap jika gadget merupakan racun bagi anak-anak, bagaimana dengan di UK? Hal lainnya, jika Jepang sudah merancang konsep digital 5.0, bagaimana Inggris menyikapinya?.

National Center for Writing saat ini sudah menjadi penggerak utama literasi. Institusi ini pada awal perkembangannya di tahun 2006 hanya memiliki 3 orang staff. Hal ini sangat menarik dan motivasi tersendiri bagi saya. Tentu akan sangat banyak informasi yang dapat kita gali dari Kak Debby.

Norwich Puppet Theatre sebagai tempat kegiatan Kak Debby selanjutnya. Ini merupakan salah satu dari hanya 3 tempat teater boneka di Inggris. Disini Kak Debby mengadakan workshop bagi keluarga yang memiliki anak berusia 5-10 tahun. Selain itu, Kak Debby memberikan workshop juga di Martham Academy. Akademi dengan taglinegrowing people, growing minds” ini mengajak kita berpikir lebih luas dan optimis, sehingga akademi ini senyaman dan seramah mungkin dalam mempromosikan pembelajaran. Mereka mengklain sangat memahami tentang kualitas dan bagaimana cara mengembangkannya.  Materi apa saja sih yang disampaikan Kak Debby pada workshop di 2 institusi keren itu? Bagaimana tanggapan audience-nya? Apa saja yang menjadi perhatian utama mereka? Lalu, apa juga yang dimaksud dengan youth trust workshop?.

Selain itu, Kak Debby juga tampil mendongeng di Norwich Millenium Library. Dulu waktu di Bogor, saya pernah menyaksikan bagaimana Kak Debby mendongeng. Waktu itu bercerita tentang cepuk, sehingga kami memanggilnya Mak Cepuk. Sekarang, setahu saya sudah ada inovasi baru lagi, kali ini tentang Gatotkaca. Lebih kental nilai-nilai budayanya. Sehingga tak heran jika Kak Debby dipilih menjadi satu-satunya yang berasal dari luar Inggris sebagai penerima grants. Dua penerima grants lainnya dari Monsoon Publishing dan Metal Culture. Tak salah beliau membawa misi untuk mengenalkan bagaimana kegiatan dan kondisi literasi di Indonesia pada umumnya, Bali pada khususnya. Untuk itu juga Kak Debby dijadwalkan untuk interview di Future Radio dan Young Ambassador. Young Ambassador ini merupakan sebuah program dari National Centre for Writing bagi remaja berusia 15-17 tahun. Mereka dilatih untuk menjadi profesional di bidang industri kreatif dan seni.

Sudah tidak sabar bukan? Jangan lewatkan kulwapnya di WAG Jemari. Bagi yang belum bisa bergabung di WAG Jemari, jangan berkecil hati, karena resumenya akan dirilis di laman ini. Bisa pula menitipkan pertanyaan berdasarkan pemantik diatas melalui teks WA ke 0815-4683-3404.


Aris Munandar – Matahari Pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"bersinar bersama dan menyinari kebersamaan"