Senin, 22 Oktober 2018

MENULIS TANPA KATA


 “Seeing comes before words. The child looks and recognizes before it can speak” (Berger, 1972).

IMAJINASI YANG HIDUP.


‘Petualangan Anna’ adalah buku anak dalam arti yang sebenarnya. Bagaimana tidak, selama ini buku anak kerap diartikan sebagai buku ditulis oleh orang dewasa yang ditujukan untuk pembaca anak-anak. Buku ini berbeda, karena ‘penulis’-nya masih anak-anak.

Daniah, sebagai penulisnya, berhasil menyelesaikan buku ini menjelang ulang tahunnya yang ke-6 pada tanggal 11 Desember nanti. Bagaimana bisa seorang anak usia 6 tahun yang belum mengenal satu huruf-pun bisa menerbitkan buku? Buku ‘Petualangan Anna’ bisa dipesan disini

Proses ini bermula dari suatu acara diskusi pada tanggal 6 Mei 2018 di Bandung. Kami mendapatkan inspirasi dari bedah buku ‘Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas’ karya Sofie Dewayani. Namun, bukan kelas sebagai ruang yang akan kami hidupkan. Melainkan, keluarga.

KETERAMPILAN MASA DEPAN.


Sejatinya seorang anak dianugerahi kreatif mindset. Hal tersebut menyebabkan keingintahuan mereka sangat tinggi. Tidak heran jika kita sering dibuat kewalahan dengan pertanyaan-pertanyaan mereka. Belum lagi ketertarikan untuk mengeksplorasi hal-hal baru yang ditemuinya.

Fase tersebut merupakan fase krusial bagi anak-anak. Eksplorasi yang mereka lakukan akan menjadi pengalaman yang terpatri dalam benak mereka. Nantinya akan terbentuk pengetahuan latar (background knowledge) yang akan berguna bagi perkembangan intelektualitasnya kelak.

Pada fase tersebut seharusnya orangtua fokus untuk membentuk dasar-dasar keterampilan pemecahan masalah, kreatifitas, dan kolaborasi. Setidaknya 3 (tiga) keterampilan tersebut menempati posisi teratas dalam 10 keterampilan yang  dibutuhkan pada tahun 2020. Setidaknya itu yang dirilis oleh The Future Jobs Report dalam World Economic Forum.

LITERASI VISUAL.


Bagi seorang anak, berekspresi dengan bahasa visual sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan intelektualnya, sebelum anak tersebut menguasai bahasa tulis.

Visual memiliki fungsi yang cukup penting dalam perkembangan proses berpikir. Hal tersebut terlihat dalam tahapan perkembangan kognitif dan pembelajaran menurut Bruner. Pertama, enactive sebagai aktivitas memahami sekitar/pengalaman langsung. Kedua, iconic merupakan penggunaan objek dan visualisasi untuk membantu proses berpikir/memahami. Ketiga, simbolic sebagai kemampuan menghasilkan ide-ide/gagasan abstrak yang dipengaruhi oleh kemampuan bahasa dan logika (Nurannisaa, 2017).

Fungsi visual secara lebih kongkrit, yaitu : (1) Mengklasifikasi pengetahuan; (2) Mengklarifikasi informasi; (3) Mengintegrasikan pengetahuan baru; (4) Mengasah berpikir kritis (Nurannisaa, 2017). Mengingat vitalnya fungsi visual, maka dalam Konferensi Unesco tahun 2013 merumuskan literasi visual sebagai bagian dari literasi informasi (Dewayani, 2017). Literasi visual itu sendiri adalah kemampuan memahami, menganalisis, dan menggunakan bahasa visual dalam menyampaikan gagasan.
Dalam pemaparannya, Sofie Dewayani (2017) menggambarkan seorang guru PAUD ketika memberikan tugas menggambar dengan memanfaatkan funds of knowledge murid-muridnya dalam pembelajaran. Funds of knowledge merupakan pengetahuan yang didapatkan anak dari pengalaman keseharian mereka di rumah dan di lingkungan sosial mereka. Pengetahuan tersebut dipadukan oleh Bu Sri, guru tersebut, dengan scaffolding. Scaffolding adalah metode pengajaran yang mengajak anak mencoba sesuatu untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya. Bu Sri berhasil menghadirkan proses belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi murid-muridnya. Sehingga, murid-muridnya dapat berkonsentrasi, fokus, berekspresi, dan berkomunikasi dengan bahasa visual. Yang lebih mengharukan, murid-muridnya adalah anak-anak jalanan.

BEKERJA UNTUK KEABADIAN.


Menulis adalah proses yang menuntut pemikiran kita untuk terus berkembang. Karena menulis merupakan kerja untuk keabadian, maka jadikanlah kegiatan tersebut sebagai medium untuk mengaktualisasikan diri kita. Bukan hanya untuk eksis (sekadar ‘ada’), karena tak jarang yang terjebak dengan plagiasi dan hoaks. Sedangkan untuk menjadi aktual (benar-benar ‘ada’) harus memenuhi syarat relevan dan kontekstual.



Tim Kreatif The Daniah Way.
Web. www.mataharipagi.online
FP. @mataharipagi.online
IG. @mataharipagi.online
WA. 0815-4683-3404
Email. mataharipagimail@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"bersinar bersama dan menyinari kebersamaan"