Pengetahuan telah menjadi faktor penentu daya saing suatu organisasi dalam menghadapi perubahan yang semakin dinamis dan terbuka. Sebagai usaha untuk mempertahankan keberlangsungannya, organisasi harus menjadikan pengetahuan sebagai aset strategisnya.
Dalam penerapannya, manajemen pengetahuan (knowledge
management) harus dikembangkan secara efektif. Dimulai dari mengkonversikan
pengetahuan yang ada pada anggota organisasi yang dikenal sebagai pengetahuan
tacit (tacit knowledge) menjadi pengetahuan organisasi atau pengetahuan
eksplisit (explicit knowledge), dan pembagian pengetahuan (knowledge sharing)
kepada anggota organisasi sebagai pengetahuan tacit kembali. Proses tersebut
pastinya akan menemui berbagai hambatan, karena pada hakikatnya manusia menganggap
setiap perubahan sebagai suatu ancaman.
Terhadap ini, efektifitas organisasi
sangat ditentukan oleh kemampuan mengidentifikasikan setiap hambatanya tersebut
sekaligus kecermatan menentukan pendekatan dalam menanggulanginya. Jika hal
tersebut berhasil dilakukan, maka organisasi akan mendapatkan aset yang sangat
berharga dan sulit untuk ditiru sebagai keunggulan daya saingnya.
Aris
Munandar. Penulis, founder dan kontributor utama Matahari
Pagi.
Facebook.
Twitter. Instagram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar