Minggu, 10 Maret 2019

BINCANG JEMARI : " REPORTASE DAN PENULISANYA "



Pagi itu langit bersinar cerah, angin berdesau lembut, pohon-pohon ditepian jalan bergoyang ria seakan turut bersuka cita akan prestasi membanggakan seorang guru cantik, ramah dan bersahaja dari MTS Nurul Huda Palabuhanratu. Hobinya menulis berita membuahkan hasil. Meski merasa belum mampu mengungkapkan segala hal melalui lisan ( disleksia ) ia tak pernah pesemis menyampaikan rentetan informasi melalui tulisan. Hal ini menunjukkan  disetiap kekurangan manusia  Allah berikan kelebihan kelebihan yang mengiringinya.

Bagi reporter kelahiran Balikpapan, 6 Juni  1977, menulis berita adalah sebuah ketulusan mengharap ridho Ilahi. Ada benih cinta saat menuangkan informasi informasi menjadi berita, tidak hanya asyik untuk dinikmati, melainkan layak mendapatkan apresiasi.

Lapangan Cangehgar yang bertempat di Palabuhanratu menjadi saksi sejarah atas penghargaan dan bandel yang diberikan kepada Utik Kaspani, sebagai kontributor terbaik laman Kemenag tahun 2018, pada acara Hari Amal Bhakti ( HAB ) Kementerian Agama RI yang ke 73. (Taufiqurrahman, 2018). Kegigihannya dalam belajar menulis berawal dari hobi dan kebiasaannya menulis hal-hal  ringan. Sebagai ibu rumah tangga, terlebih tugasnya menjadi guru sekolah, menuntutnya lebih banyak menyampaikan informasi kepada peserta didik. Ditambah dengan tugasnya menjadi reporter Pena Production  Sukabumi, semakin mengasah bakatnya untuk menyuguhkan banyak berita. Bermodal nekad dan jiwa optimis yang tidak pernah padamlah yang membuat jemarinya begitu lincah memilih dan memilah berita sampai pada akhirnya berita yang ditulisnya mampu melambungkan nama Kabupaten Sukabumi ditingkat provinsi Jawa Barat.

Dalam kegiatan literasi online yang diadakan di WAG Jejaring Matahari Pagi (JEMARI) pada tanggal 26 Februari 2019, mengusung tema " Reportase dan Penulisannya". Utik Kaspani membeberkan cara-cara ampuh  dalam memaknai berita dan menuliskannya.

Berita pada hakikatnya adalah sebuah keterangan mengenai suatu peristiwa yang disuguhkan untuk menyampaikan informasi (information), kontrol sosial (social control), hiburan (infotainment). Setiap berita yang telah diserap manusia akan menjadikanya berada dalam lautan informasi baik yang hangat  (actual) dan sesuai fakta (factual), mampu menyaring dan menemukan kebenaran informasi melalui kondisi asli lapangan. Pastinya bijak dalam mencari dan mempercayai kandungan isi berita adalah solusinya.

Menulis berita bagi sebagian orang adalah  satu hal yang cukup rumit tidak jarang apa yang tertulis justru menjadi sebuah feature. Bagi  penulis pemula dibutuhkan latihan yang ekstra disiplin dalam mempertajam kemampuan menulis keahlian akan didapatkan bagi mereka yang memiliki ambisi kuat untuk maju, berusaha, dan berdoa. Adanya bakat menjadi reporter pun tidak akan memuluskan karir seseorang bila ia malas untuk memperdalam ilmunya. Sungguh kesuksesan bukan lahir dari garis keturunan melainkan lahir dari jiwa yang tanpa keraguan dan ketakutan, bergetar didadamu semangat menciptakan perubahan ( Kaspani, 2019 ).

Adapun kiat kiat menulis ala Utik Kaspani adalah sebagai berikut :
Pandai dalam menentukan berita
Beragam peristiwa yang ada pastinya dapat dikemas menjadi sebuah berita. Pilihlah berita yang penting dan menarik, bukan yang penting dan tidak menarik atau tidak penting dan tidak menarik.

 Pandai mencari nara sumber
Sumber berita didapatkan dari nara sumber yang benar benar berpotensi dalam mendukung isi, keakuratan maupun kebenaran berita. Carilah referensi tepat dalam mencari nara sumber  baik dari teman maupun orang orang yang ada dalam berita yang dituju. Kesalahan dalam memilih nara sumber akan berdampak fatal terhadap informasi yang didapat. Sebaiknya reporter memastikan nomer telefon dan kesediaan nara sumber sebelum melakukan wawancara. Tidak perlu paksaan namun memperkenalkan diri sebagai reporter dengan cara yang sopan dan ramah sangat membantu terciptanya harmonisasi dan kepercayaan saat wawancara berlangsung.

Menulis Berita
Tetap fokus terhadap target utama mencari informasi dan menuliskannya kedalam sebuah berita, bila terdapat hal-hal unik dan menarik dapat dijadikan rujukan tambahan namun cukup sebagai anak berita yang dapat melengkapi isi berita. Kemas berita dengan senetral mungkin agar informasi yang disampaikan benar-benar factual tanpa rekayasa. Hindari unsur SARA dan perkokoh kejelasan  berita dengan mempertegas SPOK, 5W + 1H ( what, where, when, why, who + how ). Alur penulisan berawal dari teras berita atau pembukaan, isi berita dan penutup. Usahakan terdapat foto peristiwa yang selaras sebagai pendukung informasi bahwa berita yang disampaikan memang benar adanya.

Apabila terdapat media yang menayangkan berita dari seorang reporter maka akan lebih bijak bila reporter tersebut menunjukkannya kepada narasumber. Yang demikian itu sebagai ucapan terimakasih, menghargai dan menghormati selain tetap menjaga hubungan baik dengan nara sumber.

Bila kau tidak mampu mengungkapkan segalanya dengan lisanmu cukup tulisanmu menjadi sejarah yang tidak lekang oleh waktu ( Utik Kaspani ).

Bila satu peluru mampu menembus satu kepala, maka dengan satu pena mampu menembus jutaan kepala ( Sayyid Qutub).

Bila hari berlalu tanpa membaca, duh betapa banyak ilmu yang tertulis sia sia. Bila ada mimpi yang hendak dikejar, sungguh apa yang terbaca  akan menjadi penawar ( Nurhayati ).

Nurhayati, 2 Maret 2019.

Dikutip dari berbagai sumber :
Diskusi online WAG JEMARI, 26 Februari 2019 bertajuk " Reportase dan Penulisannya" oleh Utik Kaspani.
Utik Kaspani, "Berita menarik ala Utik", www.mataharipagi.online, 28  Februari 2019.
Muhammad Iqbal Taufiqi, " Kemenag kabupaten Sukabumi beri penghargaan kepada kontributor terbaik", Jabar.go.id, 3 Januari 2019.
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"bersinar bersama dan menyinari kebersamaan"