Pagi itu langit bersinar cerah, angin berdesau lembut,
pohon-pohon ditepian jalan bergoyang ria seakan turut bersuka cita akan
prestasi membanggakan seorang guru cantik, ramah dan bersahaja dari MTS Nurul Huda
Palabuhanratu. Hobinya menulis berita membuahkan hasil. Meski merasa belum
mampu mengungkapkan segala hal melalui lisan ( disleksia ) ia tak pernah
pesemis menyampaikan rentetan informasi melalui tulisan. Hal ini
menunjukkan disetiap kekurangan
manusia Allah berikan kelebihan
kelebihan yang mengiringinya.
Bagi reporter kelahiran Balikpapan, 6 Juni 1977, menulis berita adalah sebuah ketulusan mengharap
ridho Ilahi. Ada benih cinta saat menuangkan informasi informasi menjadi berita, tidak hanya asyik untuk dinikmati, melainkan layak mendapatkan apresiasi.
Lapangan Cangehgar yang bertempat di Palabuhanratu
menjadi saksi sejarah atas penghargaan dan bandel yang diberikan kepada Utik
Kaspani, sebagai kontributor terbaik laman Kemenag
tahun 2018, pada acara Hari Amal Bhakti ( HAB ) Kementerian Agama RI yang ke 73. (Taufiqurrahman, 2018). Kegigihannya
dalam belajar menulis berawal dari hobi dan kebiasaannya menulis hal-hal ringan. Sebagai ibu rumah tangga, terlebih tugasnya menjadi guru sekolah, menuntutnya lebih banyak menyampaikan informasi
kepada peserta didik. Ditambah dengan
tugasnya menjadi reporter Pena Production
Sukabumi, semakin mengasah bakatnya untuk menyuguhkan banyak berita. Bermodal
nekad dan jiwa optimis yang tidak pernah padamlah yang membuat jemarinya begitu
lincah memilih dan memilah berita sampai pada akhirnya berita yang ditulisnya
mampu melambungkan nama Kabupaten Sukabumi ditingkat provinsi Jawa Barat.
Dalam kegiatan literasi online yang diadakan di WAG Jejaring Matahari Pagi (JEMARI) pada tanggal 26
Februari 2019, mengusung tema " Reportase dan Penulisannya". Utik Kaspani membeberkan cara-cara ampuh dalam memaknai berita dan menuliskannya.
Berita pada hakikatnya adalah sebuah keterangan mengenai
suatu peristiwa yang disuguhkan untuk menyampaikan informasi (information),
kontrol sosial (social control), hiburan (infotainment). Setiap
berita yang telah diserap manusia akan menjadikanya berada dalam lautan
informasi baik yang hangat (actual)
dan sesuai fakta (factual), mampu menyaring dan menemukan kebenaran
informasi melalui kondisi asli lapangan. Pastinya bijak dalam mencari dan
mempercayai kandungan isi berita adalah solusinya.
Menulis berita bagi sebagian orang adalah satu hal yang cukup rumit tidak jarang apa
yang tertulis justru menjadi sebuah feature. Bagi penulis pemula dibutuhkan latihan yang ekstra
disiplin dalam mempertajam kemampuan menulis keahlian akan didapatkan bagi
mereka yang memiliki ambisi kuat untuk maju, berusaha, dan berdoa. Adanya bakat
menjadi reporter pun tidak akan memuluskan karir seseorang bila ia malas untuk
memperdalam ilmunya. Sungguh kesuksesan bukan lahir dari garis keturunan
melainkan lahir dari jiwa yang tanpa keraguan dan ketakutan, bergetar didadamu
semangat menciptakan perubahan ( Kaspani, 2019 ).
Adapun kiat kiat menulis ala Utik Kaspani adalah
sebagai berikut :
Pandai dalam menentukan
berita
Beragam peristiwa yang ada
pastinya dapat dikemas menjadi sebuah berita. Pilihlah berita yang penting dan
menarik, bukan yang penting dan tidak menarik atau tidak penting dan tidak
menarik.
Pandai mencari nara sumber
Sumber berita didapatkan dari
nara sumber yang benar benar berpotensi dalam mendukung isi, keakuratan maupun
kebenaran berita. Carilah referensi tepat dalam mencari nara sumber baik dari teman maupun orang orang yang ada
dalam berita yang dituju. Kesalahan dalam memilih nara sumber akan berdampak
fatal terhadap informasi yang didapat. Sebaiknya reporter memastikan nomer telefon
dan kesediaan nara sumber sebelum melakukan wawancara. Tidak perlu paksaan namun
memperkenalkan diri sebagai reporter dengan cara yang sopan dan ramah sangat
membantu terciptanya harmonisasi dan kepercayaan saat wawancara berlangsung.
Menulis Berita
Tetap fokus terhadap target
utama mencari informasi dan menuliskannya kedalam sebuah berita, bila terdapat
hal-hal unik dan menarik dapat dijadikan rujukan tambahan namun cukup sebagai
anak berita yang dapat melengkapi isi berita. Kemas berita dengan senetral
mungkin agar informasi yang disampaikan benar-benar factual tanpa
rekayasa. Hindari unsur SARA dan perkokoh kejelasan berita dengan mempertegas SPOK, 5W + 1H ( what,
where, when, why, who + how ). Alur penulisan berawal dari teras
berita atau pembukaan, isi berita dan penutup. Usahakan terdapat foto peristiwa
yang selaras sebagai pendukung informasi bahwa berita yang disampaikan memang
benar adanya.
Apabila terdapat media yang
menayangkan berita dari seorang reporter maka akan lebih bijak bila reporter
tersebut menunjukkannya kepada narasumber. Yang
demikian itu sebagai ucapan terimakasih, menghargai dan menghormati selain
tetap menjaga hubungan baik dengan nara sumber.
Bila kau tidak mampu mengungkapkan segalanya dengan lisanmu
cukup tulisanmu menjadi sejarah yang tidak lekang oleh waktu ( Utik Kaspani ).
Bila satu peluru mampu menembus satu kepala, maka
dengan satu pena mampu menembus jutaan kepala ( Sayyid Qutub).
Bila hari berlalu tanpa membaca, duh betapa banyak
ilmu yang tertulis sia sia. Bila
ada mimpi yang hendak dikejar, sungguh apa yang terbaca akan menjadi penawar ( Nurhayati ).
Nurhayati, 2 Maret 2019.
Dikutip dari berbagai sumber :
Diskusi online WAG
JEMARI, 26 Februari 2019 bertajuk " Reportase dan Penulisannya" oleh
Utik Kaspani.
Utik Kaspani, "Berita menarik ala Utik",
www.mataharipagi.online, 28 Februari
2019.
Muhammad Iqbal Taufiqi, " Kemenag kabupaten
Sukabumi beri penghargaan kepada kontributor terbaik", Jabar.go.id, 3
Januari 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar