Tadi malam
dia menyampaikan
sebuah definisi
tentang menikah.
Apa menikah itu?
katanya,
terinspirasi
pertanyaan seorang anak
pada ibunya.
Dia
mendefinisikan
menikah sebagai
sebuah komitmen
dengan cinta.
Dari definisi
itu saya
menangkap jika
dia sedang
menggambarkan
suatu bentuk
tanggung jawab.
Tanggung jawab
yang bukan
berarti
sebatas sebuah
kesanggupan untuk
memikul suatu
beban,
karena
baginya tanggung jawab
bukanlah sebuah
beban.
Bagaimana
akan timbul
sayang
benar-benar,
atau
cinta,
jika itu
merupakan suatu
beban?
Dia
berargumentasi.
Dan apakah
menikah hanyalah
suatu
proses untuk
menambah
beban satu
sama lain? sambungnya.
Dia hendak
menyampaikan suatu
nilai dengan
bahasanya.
Saya
pahami nilai yang
hendak
dia sampaikan,
menyampaikan
tanggung jawab sebagai
suatu
upaya yang
tiada henti,
suatu
transformasi
...
menyampaikan
tanggung jawab sebagai
suatu
transformasi
kearah yang lebih
baik.
Bukankah
cinta merupakan
sebuah
kebaikan?
Dia
melanjutkan retorikanya.
Dan saya
pahami nilai yang
hendak dia
sampaikan.
Dia
menyampaikan karena
dia hendak
mengambil satu
tanggung jawab. Karena
dia sedang
mentransformasikan
diri menjadi
seorang
transformator. Sang madrasat
al ula.
Bukankah dia
menakjubkan...
Catatan 21 Mei 2015
Aris Munandar. Penulis, Kontributor utama www.mataharipagi.tk,
Pendiri Komunitas Matahari Pagi, Pengelola Aris Munandar Library, Penggagas TDW
Program, CEO CV Matahari Pagi, editor di Penerbit Matahari Pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar