Mas Tri pertama kali
yang memperkenalkan frasa “Bergerak Tanpa Batas di Zona Ikhlas”. Frasa yang
mendorong kita untuk dinamis ditengah keragaman yang kaya disekitar kita. Mas
Tri yang selalu mengingatkan saya untuk selalu positive thinking, tak kalah inspiratif
dibanding buku Chicken Soup for the Soul, Kekuatan Berpikir positif.
Demikian ketika kita
berhadapan dengan isu kabut asap. Isu yang beberapa waktu lalu menimbulkan
polemik hingga ke negeri jiran. Saling lempar penyebab, mulai dari pembakaran
lahan oleh oknum masyarakat sampai dengan oleh oknum korporasi sebagai
pelakunya.
Kembali Mas Tri hadir
dengan energi positif yang dibawanya, energi positif kali ini berwujud buku
berjudul “Alam dan Bunga, Relawan Muda Lingkungan Hidup : Bebas Asap Itu
Keren!” Session 1 dan 2. Bagaimana tidak positif jika buku ini merupakan bentuk
nyata kolaborasi antara korporasi dengan masyarakat dalam menanggulangi kabut
asap.
Buku ini merupakan
karya yang sangat padat akan pesan. Pesan yang sejatinya hendak ditanamkan
sedari dini, dalam hal ini diwakili oleh Alam dan Bunga sebagai sosok relawan
muda lingkungan hidup. Kesadaran tersebut bisa tumbuh apabila sosialisasi yang
dilakukan menyentuh kecerdasan, karakter dan integritas seseorang. Sosialisasi
inilah yang dilakukan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) melalui jalan
literasi (Baca : penerbitan buku Alam dan Bunga).
Kepedulian RAPP
sebagai korporasi terhadap kelestarian alam tidak diragukan lagi. Komitmen
tersebut dapat terliha melalui penyelenggaraan program Desa Bebas Api.
Apresiasi kepada masyarakat desa yang dapat menanggulangi kebakaran hutan
diberikan dalam bentuk pembangunan infrastruktur sesuai permintaan desa yang
bersangkutan. Namun demikian, keberhasilan program tersebut juga akan semakin
terjaga manakala kesadaran akan upaya pelestarian alam terus dilakukan.
Buku Alam dan Bunga
ini memuat fenomena kabut asap yang disebabkan oleh pembukaan lahan dengan cara
membakar hutan. Hal itu berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat,
termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Disitulah Alam dan bunga tampil
sebagai relawan muda. Mereka mengenalkan cara mengantisipasi efek dari kabut
asap bagi kesehatan melalui penggunaan masker dan air purifier (penjernih
udara). Disini kita diberitahu mengenai
berbagai jenis masker beserta kegunaannya. Tidak berhenti disana saja, kita
juga dibekali keterampilan mengenai cara membuat air purifier.
Sebenarnya yang
dilakukan oleh Alam dan Bunga sebagai relawan muda lingkungan hidup adalah
implementasi dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Setidaknya ada 4 substansi yang dipaparkan dalam
buku ini, yaitu : (1) Penyuluhan tentang dampak negatif dari pembakaran hutan
untuk lahan; (2) Kegiatan penghijauan dilingkungan sekitar; (3) kegiatan
kebersihan dan pemilahan sampah; serta (4) larangan dan sanksi bagi yang
melanggar.
Peduli terhadap
lingkungan akan berakibat pada terbentuknya konsep diri yang positif bagi kita.
Konsep diri yang positif merupakan cikal bakal tumbuhnya tanggung jawab kita
terhadap pelestarian lingkungan. Hal ini didasari oleh kesadaran bahwa kita
merupakan bagian dari ekosistem alam semesta.
Aris Munandar. Pegiat di Matahari Pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar