Identifikasi gaya belajar
merupakan kegiatan pertama kita di kelas literasi ini.
Literasi sebagai kemampuan
untuk berpikir, memproses, dan memahami suatu informasi. Sedangkan, gaya belajar
merupakan ragam khusus yang kita miliki dalam melakukan kegiatan literasi
tersebut.
Diantara kita mungkin
pernah mengalami keadaan dimana kita tidak bisa menyampaikan
pemahaman/pemikiran kita, baik secara lisan maupun tertulis. Pertanyaannya,
kenapa hal tersebut bisa terjadi?.
Ada beberapa hal yang
menjadi penyebabnya, secara garis besar sebagai berikut : pertama, kita belum
peka terhadap kemampuan linguistik yang dimiliki; kedua, cara memproses
informasi yang kita lakukan tidak sesuai dengan gaya belajar kita.
Kelas literasi bertujuan
untuk memperkuat kemampuan linguistik yang kita miliki, semakin kuat maka akan
semakin peka. Kemampuan linguistik terdiri dari membaca, menulis, berbicara,
dan menyimak. Pada umumnya kita memperlakukan keempat hal elemen tersebut
secara parsial. Padahal keempat elemen lingusitik tersebut merupakan satu
kesatuan.
Kenapa Kelas Literasi ‘keukeuh’
dengan misi penguatan keterampilan linguistik? Kenapa tidak membuka kelas
menulis populer saja? Tentu saja ada persoalan fundamental yang ingin dicapai
disini.
Berbicara yang dituangkan
dalam kegiatan diskusi dan brainstroming
berguna untuk membentuk pemikiran yang terbuka terhadap setiap gagasan (open minded).
Membaca merupakan
penguatan daya analitis dalam kritis terhadap teks, mencari latar belakang
teks, membandingkan antar teks sehingga dapat melahirkan gagasan mandiri. Sehingga
tidak berlebihan jika banyak penulis atau pembicara mengatakan bahwa penulis/pembicara
yang baik adalah pembaca yang baik.
Menyimak merupakan
kegiatan untuk membentuk penerimaan, empati dan penghargaan.
Menulis sebagai pembiasaan
berpikir secara terstruktur, sistematis, runtut/konsisten, koheren/logis,
komprehensif dan bertanggungjawab.
Fondasi keterampilan
linguistik tersebut mendorong untuk dapat mengartikulasikan pendapat dengan
cermat, cerdas dan bermartabat.
Tentu saja penguatan
tersebut dihasilkan dari proses belajar yang dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan.
Gaya belajar disini
merupakan kunci dari kegiatan belajar. Kegiatan itu sendiri merupakan kombinasi
dari rangkaian tahap memahami, mengolah, sampai dengan menyajikan informasi.
Kita memiliki potensi
dalam berpikir, rasa dan energi yang luar biasa. Rata-rata manusia hanya
memanfaatkan 2% dari potensi tersebut. Kebanyakan kita gagal dalam
memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Dengan mengenali gaya
belajar kita, maka akan lebih mudah untuk dapat menggali potensi diri secara
optimal.
Gaya belajar, secara umum,
digolongkan menjadi : visual learner, auditory learner, tactile learner. Meskipun
gaya belajar kita merupakan kombinasi dari ketiga gaya belajar tersebut, namun
juga penting untuk mengetahui gaya belajar apa yang dominan pada diri kita.
Termasuk pada golongan
apakah gaya belajar anda? Ayo temukan gaya belajar kamu disini.
Bergabung bersama kami untuk
mendapatkan feedbacknya dengan cara mendaftar disini.
Salam literasi!.
Matahari Pagi :
Transforming Spectrum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar