Sabtu, 29 September 2018

Identifikasi Gaya Belajar : Visual Learner




Sahabat Daniah, apakah sudah mengisi kuisioner mengenai gaya belajar? Jika sudah, berikut merupakan identifikasi gaya belajar kita berdasarkan jawaban kuisioner tersebut.

Ada tiga jenis gaya belajar. Ketiga gaya ini merupakan sebuah “kekuatan” yang dapat membantu kita dalam proses belajar. Mengidentifikasi gaya belajar dapat bermanfaat bagi kita, yaitu : kita dapat membuat formulasi pendekatan dalam belajar sesuai dengan gaya dominan kita. Keuntungannya, hal tersebut dapat memudahkan dalam belajar dan menjadikan hal tersebut menyenangkan.

Berikut gambaran umum mengenai gaya belajar visual learner:

Visual learner menitikberatkan ketajaman penglihatan. Proses memahami harus dibantu dengan memperlihatkan bukti-bukti kongkret. Ciri utamanya adalah kebutuhan yang tinggi terhadap informasi yang disajikan secara visual. Hal ini karena visual learner memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna dan memiliki pemahaman yang baik terhadap masalah artistik.

Kendalanya terletak pada terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit menginterpretasikan ucapan.

Fisiologi : mengakses informasi dengan melihat keatas (gerakan bola mata ke atas), pandangan muka ke atas, tangan bergerak di atas dada saat berbicara, bernapas dengan cepat, bernapas menggunakan pernapasan dada, memiliki nada suara yang tinggi.

Karakteristik visual :
Kata-kata yang sering dipakai oleh visual leraner adalah “melihat, memandang, menonton, fokus”.
Bahasa yang digunakan, misalnya : “saya dapat melihat maksud anda”, “ini kelihatannya bagus”, dapatkah anda bayangkan?”, “hal ini tampak cukup rumit”, “saya mendapatkan gambarannya”, “kelihatannya benar”.
Teratur, memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan.
Dalam keadaan santai, visual leraner biasanya lebih menyukai kegiatan menonton film, video, pergi ke bioskop, membaca buku.
Dalam berkomunikasi, mereka senang berbicara dengan menatap muka.
Memperhatikan gerak-gerik lawan bicara.
Bicara cepat dan berapi-api lewat gambar yang ada di bayangannya, kurang menyukai dalam hal mendengar orang lain berbicara.
Lebih cepat mengingat wajah seseorang dibanding namanya.
Lebih senang dengan kegiatan mengamati.
Berpenampilan rapi dan bersih.
Cocok sebagai konseptor, perenana, dan arsitek.

Strategi belajar:
Menggunakan kertas dengan tulisan berwarna.
Menggambarkan informasi dengan menggunakan diagram dan warna.
Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail serta mengingat apa yang dilihat.
Memaksimalkan coret-coretan dan gerakan tubuh (body language).
Memanfaatkan materi bersifat visual (buku, majalah, poster, kolase, flow chart, grafik, diagram, atau gambar).
Memvisualisasikan informasi secara imajinatif.
Memanfaatkan powerpoint dan mind map.
Menandai dengan warna (highlight) pada tulisan yang dianggap penting.
Menggunakan ilustrasi, model, atau alat peraga visual lainnya.

(Sumber: Bunda Lucy, 2016).

Salam literasi!.
Matahari Pagi : Transforming Spectrum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"bersinar bersama dan menyinari kebersamaan"