“Pada permulaan kemerdekaan kita,
pemimpin-pemimpin yang idealis dan bersemangat, mempunyai harapan besar akan
dapat menghilangkan kemiskinan dari Indonesia dalam waktu kurang dari
seperempat abad, melihat kekayaan alam Indonesia dan menghilangkan perbedaan yang
besar antara tingkat kemakmuran rakyat”
(Hatta, 1970).
PENDAHULUAN.
Matahari Pagi merupakan salah satu peserta terpilih
untuk mengikuti Residensi TBM 2018. Kegiatan tersebut mengusung tema 6 literasi
dasar, yaitu: baca-tulis, numerasi, digital, sains, finansial, serta budaya dan
kewargaan. 6 tema tersebut diusung di masing-masing tempat pelaksanaan
residensi tersebut. Kebetulan kami dari Matahari Pagi di tempatkan di TBM
Warabal, Bogor. TBM Warabal diasuh oleh Bude Kis, demikian sapaan akrab kami
kepada ibu Kiswanti.
Residensi yang dilaksanakan di TBM Warabal mengusung
tema literasi finansial. TBM Warabal sendiri merupakan contoh sempurna untuk
praktik literasi baik. Disana terdapat bank sampah, catering, hingga
penyelenggaraan unit-unit pendidikan secara profesional. Gratis bukanlah kata
ajaibnya, melainkan lebih ampuh dari itu, yakni pemberdayaan.
Kami juga membawa mimpi dan semangat yang sama. Namun,
dengan konsep dan pendekatan yang berbeda. Jika TBM Warabal sudah mapan dan
menemukan bentuknya. Bahkan, kini sedang melakukan regenerasi. Kami sedang
menuju ke arah sana. Dari kegelapan kami bergerak ke arah timur. Menyambut
Terbitnya Koperasi Matahari Pagi.
KONSEP.
Konsep yang kami usung berjudul Menyambut Terbitnya
Koperasi Matahari Pagi. Konsep tersebut menjadi salah satu karya tulis dalam
buku Merangkai Aksara, Menjaring Finansial. buku tersebut secara bersamaan
diterbitkan dengan 13 buku lainnya. Ke-14 buku tersebut adalah narasi baik
pegiat literasi nusantara dalam kegiatan Residensi 2018.
Kebanyakan orang pasti akan mengira jika kami akan
mendirikan badan usaha berbentuk koperasi. Tak heran, ada beberapa diantara
kawan-kawan yang dengan nada becanda setengah mengolok-olok, jika koperasi itu
soko perekonomian guru. Anekdot tersebut adalah plesetan dari koperasi sebagai
soko guru perekonomian nasional. Kenapa sampai terjadi hal demikian?.
Hal tersebut disebabkan banyaknya penyalahgunaan
lembaga koperasi oleh orang atau kelompok tertentu (pseudo koperasi). Akibatnya, citra koperasi menjadi buruk. Dengan
citra yang buruk, daya tawar koperasi menjadi lemah. Faktor lainnya adalah lemahnya permodalan dan
rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Faktor-faktor tersebut
menyebabkan tidak adanya keunggulan bersaing koperasi. Tidak menutup
kemungkinan pada akhirnya akan mematikan.
Padahal yang dimaksud dengan koperasi adalah sebuah
ide tentang kemerdekaan. Ide yang memerdekakan. Bukan saja menawarkan
kesejahteraan, juga mencerdaskan. Kesejahteraan dan kecerdasan itu tertaut erat
dengan literasi. Masyarakat yang literat adalah masyarakat yang cerdas dan
sejahtera. Bagaimanakah supaya konsep ini bisa diaplikasikan?
PETA JALAN.
Matahari Pagi memiliki semangat seperti halnya Bung
Karno. Beliau dilahirkan disaat matahari terbit, karenanya ia putera sang
fajar. Pemberi penerang bagi jiwa bangsa Indonesia. Bung Karno mengatakan
kepada Cindy Adams. Yang kemudian ditulisnya dalam biografi: Bung Karno,
Penyambung Lidah Rakyat. Gotong-royong adalah jiwa bangsa Indonesia.
Gotong-royong memiliki arti kerjasama, saling turun tangan.
Gotong-royong itu pula yang dijadikan alat oleh para founding fathers kita untuk mewujudkan
kemakmuran rakyat. Bentuk gotong-royong dalam perekonomian adalah koperasi.
Koperasi ini berarti kerjasama, kolaborasi, sinergi. Jalan menuju kemakmuran
dengan sederhana digambarkan oleh Mohammad Hatta dalam pidatonya yang berjudul
: “Sesudah 25 Tahun”. Pidato tersebut disampaikan pada Dies Natalis ke-9
Universitas Syah Kuala tanggal 2 Desember 1970. Yang kita rangkum seperti
berikut.
Koperasi merupakan usaha bersama yang berlandaskan
atas asas kekeluargaan. Kekeluargaan ini kemudian jangan sampai diselewengkan
lagi menjadi nepotisme. Padahal yang dimaksud dengan asas kekeluargaan adalah
adanya kemurnian niat, kebaikan, kebenaran, keadilan, kejujuran, sehingga terikat
oleh rasa persaudaraan.
Dalam kesenjangan sosial yang ada sekarang ini, hanya
dengan usaha bersama-lah yang bisa mengeluarkan si miskin dari kubangan lumpur
kemelaratan. Kebersamaan si miskin yang memulai usaha dengan menggabungkan
modal-modal kecil dan mengelola usaha-usaha kecil untuk kemudian merangkak dan
berkembang. Tentu saja dibutuhkan pengelolaan secara cermat proses pendapatan (earning), pengeluaran (spending), simpanan (saving), dan berbagi (sharing).
ATMOSFER DAN MODEL DASAR.
Kita merancang koperasi untuk dapat tumbuh dan
berkembang, maka membutuhkan lingkungan yang hidup dan dinamis. Model dasar
disini diartikan sebagai pemikiran utama yang dijadikan pola. Pemikiran
tersebut haruslah dapat menjelaskan bagaimana koperasi nantinya dapat
menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai-nilai inti (core values). Hal ini nantinya berfungsi sebagai jangkar yang
menjaga konsistensi terhadap tujuan mulia. Terjangan gelombang perubahan yang
serba cepat cenderung untuk mendisrupsi segala sesuatu yang lambat meresponnya.
Uraian generalnya seperti ini : untuk membentuk Koperasi
berdaya saing harus dibangun oleh SDM yang unggul. Untuk mencapai keunggulan
SDM bisa disimak DISINI. Koperasi
harus bisa menghadirkan ciri dari tuntutan zaman, yakni : sharing, real time dan on
demand.
FINANSIAL: SKENARIO DAN PROYEKSI; SERTA RISIKO.
Pendapatan
harus dikelola secara cermat untuk bisa menghasilkan laba. Pedoman tata kelola
finansial yang baik adalah skenario finansial terbaik saat ini. Pedoman
tersebut memiliki karakteristik pada setiap tahapannya. Tahap rintisan
meletakan prinsip-prinsip tata kelola finansial yang baik. 2 prinsip utama,
yaitu : cash is king, profit is queen.
Sangat jelas bahwa pada tahap rintisan arus kas merupakan sesuatu yang vital.
Penerapan prinsip-prinsip tata kelola finansial yang
baik mutlak dilakukan karena koperasi pada dasarnya mengelola dana anggota. Ada
3 jenis dana yang dikumpulkan oleh koperasi dari para anggotanya, yaitu :
simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. Dana tesebut bisa
digunakan oleh koperasi untuk modal dalam menjalankan usahanya. Dalam
perkembangannya nanti, dari akumulasi modal dapat digunakan juga sebagai
pinjaman bagi anggotanya untuk melakukan usaha mandiri. Dengan demikian,
koperasi dapat menjadi harapan sebagai usaha untuk mencapai kesejahteraan
bersama. Perlu digaris bawahi, tetap saja kita perlu waspada terhadap berbagai
kemungkinan risiko yang selalu mengintai.
MENGUJI NIAT BAIK.
Para pendiri bangsa ini sudah merancang perekonomian
bangsa kita dengan menempatkan koperasi untuk mencapai kesejahteraan bersama. Menjadi
organisasi literat, senjata koperasi untuk unggul di era industri 4.0.
Komunitas Matahari Pagi berinisiatif menghadirkan paradigma tersebut, ujud
sejati koperasi. Entah berapa lama hal ini bisa terwujud. Namun, tentu saja
layak untuk diperjuangkan sebagai ujian bagi niat baik.
Aris Munandar - Matahari Pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar