Minggu, 10 Februari 2019

MENUJU TERBITNYA KOPERASI MATAHARI PAGI, SUATU PENDEKATAN KESADARAN



“Pada permulaan kemerdekaan kita, pemimpin-pemimpin yang idealis dan bersemangat, mempunyai harapan besar akan dapat menghilangkan kemiskinan dari Indonesia dalam waktu kurang dari seperempat abad, melihat kekayaan alam Indonesia dan menghilangkan perbedaan yang besar antara tingkat kemakmuran rakyat” (Hatta, 1970).


PENDAHULUAN.

Matahari Pagi merupakan salah satu peserta terpilih untuk mengikuti Residensi TBM 2018. Kegiatan tersebut mengusung tema 6 literasi dasar, yaitu: baca-tulis, numerasi, digital, sains, finansial, serta budaya dan kewargaan. 6 tema tersebut diusung di masing-masing tempat pelaksanaan residensi tersebut. Kebetulan kami dari Matahari Pagi di tempatkan di TBM Warabal, Bogor. TBM Warabal diasuh oleh Bude Kis, demikian sapaan akrab kami kepada ibu Kiswanti.

Residensi yang dilaksanakan di TBM Warabal mengusung tema literasi finansial. TBM Warabal sendiri merupakan contoh sempurna untuk praktik literasi baik. Disana terdapat bank sampah, catering, hingga penyelenggaraan unit-unit pendidikan secara profesional. Gratis bukanlah kata ajaibnya, melainkan lebih ampuh dari itu, yakni pemberdayaan.

Kami juga membawa mimpi dan semangat yang sama. Namun, dengan konsep dan pendekatan yang berbeda. Jika TBM Warabal sudah mapan dan menemukan bentuknya. Bahkan, kini sedang melakukan regenerasi. Kami sedang menuju ke arah sana. Dari kegelapan kami bergerak ke arah timur. Menyambut Terbitnya Koperasi Matahari Pagi.


KONSEP.

Konsep yang kami usung berjudul Menyambut Terbitnya Koperasi Matahari Pagi. Konsep tersebut menjadi salah satu karya tulis dalam buku Merangkai Aksara, Menjaring Finansial. buku tersebut secara bersamaan diterbitkan dengan 13 buku lainnya. Ke-14 buku tersebut adalah narasi baik pegiat literasi nusantara dalam kegiatan Residensi 2018.

Kebanyakan orang pasti akan mengira jika kami akan mendirikan badan usaha berbentuk koperasi. Tak heran, ada beberapa diantara kawan-kawan yang dengan nada becanda setengah mengolok-olok, jika koperasi itu soko perekonomian guru. Anekdot tersebut adalah plesetan dari koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Kenapa sampai terjadi hal demikian?.

Hal tersebut disebabkan banyaknya penyalahgunaan lembaga koperasi oleh orang atau kelompok tertentu (pseudo koperasi). Akibatnya, citra koperasi menjadi buruk. Dengan citra yang buruk, daya tawar koperasi menjadi lemah.  Faktor lainnya adalah lemahnya permodalan dan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Faktor-faktor tersebut menyebabkan tidak adanya keunggulan bersaing koperasi. Tidak menutup kemungkinan pada akhirnya akan mematikan.

Padahal yang dimaksud dengan koperasi adalah sebuah ide tentang kemerdekaan. Ide yang memerdekakan. Bukan saja menawarkan kesejahteraan, juga mencerdaskan. Kesejahteraan dan kecerdasan itu tertaut erat dengan literasi. Masyarakat yang literat adalah masyarakat yang cerdas dan sejahtera. Bagaimanakah supaya konsep ini bisa diaplikasikan?


PETA JALAN.

Matahari Pagi memiliki semangat seperti halnya Bung Karno. Beliau dilahirkan disaat matahari terbit, karenanya ia putera sang fajar. Pemberi penerang bagi jiwa bangsa Indonesia. Bung Karno mengatakan kepada Cindy Adams. Yang kemudian ditulisnya dalam biografi: Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat. Gotong-royong adalah jiwa bangsa Indonesia. Gotong-royong memiliki arti kerjasama, saling turun tangan.

Gotong-royong itu pula yang dijadikan alat oleh para founding fathers kita untuk mewujudkan kemakmuran rakyat. Bentuk gotong-royong dalam perekonomian adalah koperasi. Koperasi ini berarti kerjasama, kolaborasi, sinergi. Jalan menuju kemakmuran dengan sederhana digambarkan oleh Mohammad Hatta dalam pidatonya yang berjudul : “Sesudah 25 Tahun”. Pidato tersebut disampaikan pada Dies Natalis ke-9 Universitas Syah Kuala tanggal 2 Desember 1970. Yang kita rangkum seperti berikut.

Koperasi merupakan usaha bersama yang berlandaskan atas asas kekeluargaan. Kekeluargaan ini kemudian jangan sampai diselewengkan lagi menjadi nepotisme. Padahal yang dimaksud dengan asas kekeluargaan adalah adanya kemurnian niat, kebaikan, kebenaran, keadilan, kejujuran, sehingga terikat oleh rasa persaudaraan.

Dalam kesenjangan sosial yang ada sekarang ini, hanya dengan usaha bersama-lah yang bisa mengeluarkan si miskin dari kubangan lumpur kemelaratan. Kebersamaan si miskin yang memulai usaha dengan menggabungkan modal-modal kecil dan mengelola usaha-usaha kecil untuk kemudian merangkak dan berkembang. Tentu saja dibutuhkan pengelolaan secara cermat proses pendapatan (earning), pengeluaran (spending), simpanan (saving), dan berbagi (sharing).


ATMOSFER DAN MODEL DASAR.

Kita merancang koperasi untuk dapat tumbuh dan berkembang, maka membutuhkan lingkungan yang hidup dan dinamis. Model dasar disini diartikan sebagai pemikiran utama yang dijadikan pola. Pemikiran tersebut haruslah dapat menjelaskan bagaimana koperasi nantinya dapat menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai-nilai inti (core values). Hal ini nantinya berfungsi sebagai jangkar yang menjaga konsistensi terhadap tujuan mulia. Terjangan gelombang perubahan yang serba cepat cenderung untuk mendisrupsi segala sesuatu yang lambat meresponnya.

Uraian generalnya seperti ini : untuk membentuk Koperasi berdaya saing harus dibangun oleh SDM yang unggul. Untuk mencapai keunggulan SDM bisa disimak DISINI. Koperasi harus bisa menghadirkan ciri dari tuntutan zaman, yakni : sharing, real time dan on demand.


FINANSIAL: SKENARIO DAN PROYEKSI; SERTA RISIKO.

 Pendapatan harus dikelola secara cermat untuk bisa menghasilkan laba. Pedoman tata kelola finansial yang baik adalah skenario finansial terbaik saat ini. Pedoman tersebut memiliki karakteristik pada setiap tahapannya. Tahap rintisan meletakan prinsip-prinsip tata kelola finansial yang baik. 2 prinsip utama, yaitu : cash is king, profit is queen. Sangat jelas bahwa pada tahap rintisan arus kas merupakan sesuatu yang vital.

Penerapan prinsip-prinsip tata kelola finansial yang baik mutlak dilakukan karena koperasi pada dasarnya mengelola dana anggota. Ada 3 jenis dana yang dikumpulkan oleh koperasi dari para anggotanya, yaitu : simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. Dana tesebut bisa digunakan oleh koperasi untuk modal dalam menjalankan usahanya. Dalam perkembangannya nanti, dari akumulasi modal dapat digunakan juga sebagai pinjaman bagi anggotanya untuk melakukan usaha mandiri. Dengan demikian, koperasi dapat menjadi harapan sebagai usaha untuk mencapai kesejahteraan bersama. Perlu digaris bawahi, tetap saja kita perlu waspada terhadap berbagai kemungkinan risiko yang selalu mengintai.


MENGUJI NIAT BAIK.

Para pendiri bangsa ini sudah merancang perekonomian bangsa kita dengan menempatkan koperasi untuk mencapai kesejahteraan bersama. Menjadi organisasi literat, senjata koperasi untuk unggul di era industri 4.0. Komunitas Matahari Pagi berinisiatif menghadirkan paradigma tersebut, ujud sejati koperasi. Entah berapa lama hal ini bisa terwujud. Namun, tentu saja layak untuk diperjuangkan sebagai ujian bagi niat baik.


Aris Munandar - Matahari Pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"bersinar bersama dan menyinari kebersamaan"