Anak bangsa yang cerdas dan bermanfaat adalah anak yang memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu, bergaul dengan orang - orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menggunakan waktu masa mudanya dengan hal - hal kebaikan, serta mendapatkan bimbingan nilai agama dari keluarganya dan selalu berbakti kepada kedua orang tuannya.
Meski banyak perubahan dimasa sekarang seperti halnya cuaca ekstrim, perkembangan teknologi semakin pesat, dan aturan aturan baru dalam dunia pendidikan salah satu diantaranya "Ful Day School". Maka dengan adanya fasilitas pendukung tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, jangan sampai dimanfaatkan terhadap penyimpangan yang melawan arus ke dalam keburukan.
Penyimpangan dalam hal ini dalam artian yang tidak satu arah sesuai mekanisme yang seharunya dan sangat bersebrangan. Maka, hindari hal - hal yang bisa merusak terhadap hati, fikiran dan kehidupan kita. Hal tersebut bisa dilakukan apabila dalam dirinya benar - benar mau berubah apalagi perubahan tersebut sudah tertanam dimasa muda.
Namun, disisi lain terkadang miris pula terhadap kaum muda yang tidak memanfaatkan fasilitas teknologi dan pendidikan yang ada secara baik. Jika melihat dari aspek tenologi terkadang sisi baik dan buruknya seimbang. Sisi baiknya menjadi sarana pendukung dalam pembeljaran, terutama yang malas membaca buku. Hal ini, internet sudah menjadi jendela dunia yang di dalamnya begitu banyak ilmu pengetahuan. Dampak dari hal negatif internet yakni dipergunakan untuk membuka situs - situs konten negatif, dan terlalu sering digunakan games, jika dilakukan secara berlebihan akan merusak fikiran nya dan selalu dalam ingatan berfikir kotor.
Selain teknologi yang akan merubah mainset pemikiran anak adalah kurangnya pemahaman ilmu agama yang kurang diserap baik dari keluarga maupun lingkungannya. Faktanya, anak kurang diperhatikan oleh keluarga terpenting berangkat sekola, makan, ibadah dan begitu saja. Namun, kurang dalam memberikan pemahaman ilmu agama, nilai nilai aqidah, etika moral dan hal lainnya.
Sehingga dalam salah satu unggahan video memperlihatkan para pelajar masih kurang hafal tentang rukun - rukun iman dan islam, yang kalah demgan anak sekolah dasar.
Perlu adanya sikap lebih bijak dan dipertegas dalam mendidik sang anak di lingkungan keluarga juga di dorongan pendidikan islami di lingkungan sekola. Jangan dibiarkan liar saja sang anak, hanya sekedar senang tidak tahu arah yang nyata dalam kehidupannya.
Panji Setiaji, A.Md.Kom - Pegiat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar